Bill Gates Berduka Atas Kematian Gadis Genius Komputer Dari Pakistan



Seorang remaja yang pada usianya yang ke-sembilan tahun menjadi Microsoft Certified Professional termuda di dunia telah meninggal dunia pada Sabtu (14/01).

Arfa Karim Randhawa, seorang genius komputer berusia 16 tahun dari Faisalabad, Pakistan, menghembuskan nafas terakhirnya pada Sabtu malam setelah menderita komplikasi akibat stroke epilepsi.

 Diketahui, penghargaan Microsoft Certified Profesional adalah gelaran yang diberikan kepada mereka yang menguasai program-program perusahaan dan sering digunakan oleh orang dewasa untuk menunjang karier mereka di bidang teknologi.

Setelah diberikan sertifikasi, Arfa kemudian diundang untuk mengunjungi pejabat pusat Microsoft di Redmond, Washington, oleh pendiri perusahaan itu sendiri, yakni Bill Gates.

 Karim, yang saat itu berumur sepuluh tahun bertemu dengan Gates dan eksekutif Microsoft lainnya selama kunjungan, dan membuat mereka terkesan terhadap pengetahuannya tentang pemrograman pada usianya yang masih begitu muda.

Menurut Geo.TV, setelah Arfa dibawa ke hospital, Gates mengulurkan tangan untuk membantu keluarganya dan menawarkan untuk membayar untuk perawatan medis. Dilaporkan juga ia mengusulkan membawa Karim ke AS untuk perawatan lebih baik.


Ayahnya, Amjad Karim, mengungkapkan bahawa Gates berduka mengetahui kematian puterinya dan atas kehilangan gadis dengan bakat yang langka itu.

Arfa disemayamkan di Lahore pada hari Minggu sebelum tubuhnya dibawa ke desa Ram Dewali, Faisalabad, untuk dikebumikan.

Puluhan orang, termasuk Ketua Menteri Shahbaz Sharif, menteri, politisi, teman dan sesama teman sekolah Arfa berkumpul untuk mendukung keluarganya yang berduka selama prosesi.

Menurut laporan setempat, Arfa jatuh koma pada 22 Disember setelah mengalami serangan epilepsi dan serangan jantung.

 Dia kemudian dirawat di Hospital Militer Gabungan di Lahore dan menggunkan alat pendukung kehidupan di Unit Perawatan Intensif ketika ia mengalami komplikasi trakeostomi pada Sabtu malam, yang mengakibatkan pendarahan di tenggorokannya.


Meskipun pada laporan sebelumnya keadaan Arfa dikhabarkan mengalami kemajuannya dan telah membaik, namun dokter tidak mampu menyelamatkannya.

Arfa menjadi buah bibir internasional ketika ia menjadi MCP termuda pada usia sembilan tahun di tahun 2005 silam.

 Dikutip dari Mail Online, Arfa menerima Medali Emas Fatimah Jinnah di bidang Sains dan Teknologi, yang diserahkan oleh Perdana Menteri Pakistan pada tahun 2005, dan juga penerima Penghargaan Presiden atas prestasinya itu.

Menurut laporan media lokal, IT Media City di Karachi akan berganti nama untuk mengenang Arfa, dan sekarang akan dikenal sebagai Arfa Karim IT Media City, Karachi.